Kamis, 10 Maret 2011

JavaJazz 2011


Perhelatan Java Jazz tahun 2011 tahun ini digelar untuk yang ketujuh kali. Yang menjadi andalan dan favorit pengunjung adalah hadirnya Carlos Santana dan George Benzon. Walaupun tergolong musisi gaek, kedua musisi mempunyai penggemar yang fanatik mulai dari abege sampai yang gaek-gaek.
Terbukti dengan pertunjukan dua kali dengan hari dan jam berbeda, kapasitas gedung utama di hall D PRJ Kemayoran Jakarta selalu penuh.Santana (63 tahun) dengan formasi full tim menggebrak dengan lagu andalan secara medley Black Magic Woman-Oye Como Va-Maria Maria. Disambut dengan teriakan histeris sebagian besar penonton dan bersahut-sahutan mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan dengan apik oleh dua penyanyi, Andi Vargas dan Tony Lindsay.Harus diakui, dengan umur yang sudah tidak muda lagi. Santana masih tetap prima manggung nonstop selama hampir dua jam dan menampilkan lima belasan lagu.

New York Voice
G.Benzon
Juan de Marcos Afro Cuba
Minangagong Sawahlunto


Bintang yang lain, tidak jauh berbeda, George Benzon tampil dengan ciri khas suara khas yang bebrbarengan dengan petikan gitar (scathsing). Tampil prima  selama lebih kurang satu setengah jam. Pada tampilan awal dengan lagu bernuansa pop, In Your Eyes, Nothing Gonna Change My Love for You, the Greatest Love of All. Akhirnya lagu yang identik dengan Benzon diperdengarkan, Broadway.
New York Voice, grup vokal jazz gaek yang masih bersuara prima dan jazzy. Manhattan Transfer banget. Ron King Big Band yang menyajikan jazz mainstream.

Hendrik Meurkens, musikaus gaek yang mahir bermain harmonika dan vibraphone, adalah langganan tetap di Java Jazz. Dari daratan Amerika Tengah hadir musisi dari Kuba yang mengusung musik khas Kuba, Juan de Marcos Afro Cuba.
Musisi tanah air yang beraliran jazz etnik datang dari kota kecil Sawahlunto, Minangagung Sawahlunto. Terban yang dimainkan oleh 4 pemain, menjadi dominan diantara alat musik yang lain. Sangat tradisional. Dari Bandung tampil  Indonesia NuPrograsive Band. Sekelompok anak muda dengan dandanan rakyat kecil mengusung lagu-lagu ala Hari Roesli, merakyat banget.