Facing Challenges-Building the Capacity, demikian tag line yang diusung oleh Panitia Kongres FIG tahun 2010, yang tahun ini diselenggarakan di Sidney, tepatnya di Convention Centre-Darling Harbour, pada tanggal 10-16 April 2010. Sebagai informasi, FIG (Federation International for Surveyors) merupakan asosiasi surveyor yang bergerak di bidang survei, pemetaan dan informasi dalam lingkup internasional yang bernaung di bawah PBB. Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) merupakan salah satu anggota FIG yang sudah terdaftar.
Praktisi, akademisi, pemerhati dan penggiat di bidang survei dan pemetaan merupakan insan-insan yang berperan aktif dalam menggiatkan roda oragnisasi ini. Kekuatan dan profesionalitas organisasi sangat mempengaruhi dan mempunyai nilai bargain yang tinggi di kalangan pengambil keputusan. Efek domino yang diperoleh adalah semakin besar peran sektor survei dan pemetaan dalam sumbangsih dari berbagai sektor pembangunan.
Perkembangan tekonologi yang merambah hampir semua sektor infrastruktur, mau tidak mau-suka tidak suka, sangat mempengaruhi pola dan kinerja pengelolaan data yang menjadi domain dunia survei dan pemetaan, manajemen pertanahan salah satu diantaranya.
Dalam Kongres FIG tahun ini, selain pemilihan Presiden, yang dilangsungkan setiap 4 tahun sekali, dalam sesi seminar-semniar banyak sekali topik yang membahas tentang pengelolaan bidang pertanahan dengan berbagai atribut dan dampak ikutan yang menyertainya. Salah satunya adalah begitu dominan-nya data persil-bidang tanah dalam menyajikan informasi yang berkaitan dengan aspek pelayanan masyarakat, kesehatan misalnya. Topik ini disajikan oleh salah seorang pembicara dari Turki. Dan tentu saja banyak topik lain yang tersaji dalam lebih dari 800 makalah dan plenary session.
Selamat kepada Mr Theo Cheehai dari Malaysia, yang melalui pemungutan suara secara ketat, berhasil menyisihkan kandidat lain, Ian Greenway-UK dan Matthew Higgins-Australia, terpilih sebagai Presiden FIG periode 2010-2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar