Jumat, 22 Januari 2016

Jordan,part of Holly Land

Balad, view from Citadel
No good plan no problem. Ketidakpastian dalam perencanaan tidak selamanya menimbulkan ketidakpastian dalam eksekusinya. Tentu saja tidak boleh ditiru, rejeki anak soleh, kata pak Ronny, mantan bos di Jateng. Berbekal tiket offline (karena beli di travel setempat) dengan harga lumayan murah (menurut p Salahudin Aridin, teman dadakan di Amman), tiket Jakarta-Amman by Etihad sudah ditangan pada sabtu malam  jam 22:10 untuk penerbangan tanggal 5.1.2016, minggu malam12:05). Hotel dan itenarry selama 5 hari di Jordan belum terrencana. Alhamdulillah, pertemuan tidak terduga dg pak Ridwan, diplomat yang pernah bertugas di Jordan dan beberapa negara Timteng, pada pertemuan lamaran keponakan di Pondok Duta, Depok, membawa banyak manfaat. Situasi ini merupakan awal keberuntungan dari proses no good plan. Jangan ditiru. Dengan berbekal sms dan dilanjut WA kepada pak Salahudin, local staff KBRI di Jordan, teman sekantor pak Ridwan sewaktu berdinas di Kedutaan Indonesia di Amman, wisata tak terduga menjadi perjalanan yang menyenangkan. Terima kasih..sukron..untuk yang terhormat pak Ridwan dan pak Salahudin. Keinginan yang sudah muncul sejak lama dan mendadak muncul kembali, berkunjung ke rumah Alloh di Masjidil Aqso, menjadi wisata ziarah di beberapa makam dan petilasan para nabi.
Amman, QAIA, Amman workers
Ihab.
Perjalanan Jakarta-Amman via Abudabi dengan Etihad (transit 7 jam) tidak terasa melelahkan,

menu noddel (baca supermie), tidak menunjukkan airline kelas dunia, dan habis dalam waktu 3 menit, bukan karena lapar, tapi karena keinginan segera tidur. Menjelang fajar landing di bandara Abudabi, 9 jam di udara, cuci muka menyegarkan badan, persiapan lanjutan ke Amman 3,5 jam. Landing di Queen Alia International Airport (QAIA) ba'da dhuhur, suhu 25 derajat. Kondisi bandara cukup bersih, desain mengingatkan theater Keong Mas di TMII, setelah menukar secukupnya untuk membayar visa on arrival, 20 JD (Jordan Dinar mata uang Jordan) dibayar bersamaan dengan pemeriksaan imigrasi.
Ihab (ka)
Tidak ada pemeriksaan bagasi, lolos. Sibuk mencari wifi, karena ada pesan WA dari pak Salahudin, bahwa Ihab, anaknya, akan menjemput, walaupun harus kerja. Syukron. Toledo hotel, 3 *** dengan tarif murah (book online 4 hari dibanderol +/- 5 juta-an) dan fasilitas cukup bersih. Terletak di di 2 sisi jalan besar, Razi st dan Abdali st. Masih ada waktu 2 jam (karena bapaknya Ihab akan bertemu jam 17:00) untuk ke money changer. Kurs nilai beli 1 JD sama dengan Rp. 21.000an, tinggi untuk ukuran mata uang negara Timur Tengah), indikasi kebutuhan hidup di Jordan tidak murah. Jordan merupakan negara paling stabil dan aman diantara negara-negara Holly Land, yaitu Lebanon, Palestine dan Syiria/Suriah. Dengan jumlah penduduk 7 juta, termasuk pendatang (non WNJ, Warga Negara Jordan), sehingga tidak heran kalau waiter
di hotel Toledo ada yang berasal dari p Luzon, Philipina. Pak salahudin, WNI yang lahir di Palestine ber-ayah Palembang dan ber-ibu Palestine, 20 tahun lebih mengabdi di KBRI, berbaik hati untuk membantu selama kunjungan mendadak ini. Keinginan utama untuk mengunjungi Masjidil Aqso harus dipendam dulu, karena butuh waktu 4 minggu untuk apply via melalui travel agency setempat. Betul2 nekad. Keberuntungan terus berlanjut, Ihab diminta bapaknya untuk nganter dalam 2 hari kedepan, walau berkorban waktu kerjanya.

Philadelpia.Day 2.
Hari kedua di Amman, cuaca cerah sekali,
Citadel Gate
padahal 3 hari sebelumnya turun salju, alhamdulillah. Wisata hari pertama ini mengunjungi tempat-tempat sejarah di sekitar Amman. Dengan menumpang Picanto menyusuri jalanan kota yang berbukit-bukit dengan bangunan padat dengan desain hampir sama, kotak dengan warna dominan putih. Dengan tiket 3 JD, kita masuk ke Citadel, terletak di Jebel al-Qala’a (+/-850m dpl).
Rabbath Amman - Philadelphia-Amman
Tak terbayang bahwa Amman mempunyai sejarah panjang, seperti yang terpampang di pintu gerbang Citadel. Nama Rabath Amman tercantum pada 5500 BC-53BC. Sampai abad pertengahan bernama Philadelpia dan bernama Amman pada masa pemerintahan Bani Ummayah sampai sekarang. Berdasarkan artefak yang banyak dijumpai di lokasi dibangun pada abad-abad awal. Dua pilar utama yang masih berdiri merupakan bagian dari the Roman Temple of Hercules, yang runtuh karena gempa bumi pada tahun 729. Lokasi ini juga digunakan sebagai benteng pada pemerintahan Bani Ummayah (abad 7) dan kalifa Salah Uddin Al Ayubi (abad 12) memerintah pada abad pertengahan. Bangunan lain yang masih tampak adalah museum, istana dengan atap oval dome),
Temple of Hercules
bekas gereja dan 1700 m keliling tembok benteng. Di sekeliling tampak suasana kota lama Jordan (old town), diantara-nya Roman Theather. Gedung pertunjukan terbuka setengah lingkaran dengan ketinggian hampir 50 m dari tempat teratas sampai ke panggung. Terlihat tinggi dan megah serta terbayang betapa ramainya suasana pertunjukan pada saat itu. Didalamnya terdapat Jordan Traditional Museum. Perjalanan dilanjutkan ke Gua Alkahfi, tercantum pada surat Kahfi : 19-20.
Romane Theatre
Dalam satu riwayat disebutkan tujuh orang pemuda dan seekor anjing yang ditidurkan Alloh swt pada zaman raja Ikhrianus yang berkuasa secara sewenang-wenang. Pada gua terdapat dua lobang kecil, untuk indikasi terbitnya matahari dari sisi timur dan terbenamnya pada sisi barat. Setelah 300 tahun dibangunkan suasana masyarakat dan pemerintahan sudah berbeda, karena koin yang disimpan dan akan digunakan untuk membeli makanan sudah tidak berlaku lagi. Suasan pemerintahan lebih baik, adil makmur. Dengan tiket 3 JD, seorang guide siap menjelaskan hanya untuk satu obyek wisata saja. Masjid disamping bangunan makam megah dan indah. Obyek selanjutnya adalah  Gunung Nebo, napak tilas Nabi Musa yang diijinkan Alloh untuk menunjukan pada umatnya tentang tanah yg dijanjikan (Promised Land).
Promised Land
.
Dengan tiket 3 JD, dari ketinggian 750 meter tampak kejauhan terbentang lembah dengan warna dominan coklat, Laut Mati, sungai dan danau Jordan, Jericho, tanah Palestine.

Perjalananan dilanjutkan ke Dead Sea,danau terunik di dunia. Dengan ketinggian 600 dibawah permukaan laut dan 47% kandungan garam-nya.
7 sleepers mosque
Wajar, untuk menuju lokasi melewati jalan berliku dengan turunan mengikuti punggung bukit gersang dengan warna coklat. Sulit untuk tidak menikmati dan mensyukuri kebesaran sang Illahi. Tampak suku Badui di beberapa tempat di lereng-lereng bukit dengan tenda-tenda dan kerumunan domba-domba di sekelilingnya.
7 Sleepers Cave
Dead sea merupakan kawasan wisata modern dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya, sebagian pantai danau sudah dikapling untuk industri wisata.
Dead Sea
Dengan tiket 7JD, pengunjung di berikan fasilitas untuk mandi terapung di laut mati. Tidak ada yang istimewa selain kondisi air danau sendiri, konon penurunan danau sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga pemerintah berusaha membuat sodetan dari laut merah.
Dead Sea


Nabi Syuaib.Day-3
Masjid Nabi Syuaib
Hari ketiga, masih bersama Ihab,wisata ziarah. Setelah melewati kota Salt,
Makam Nabi Syuaib
sampai di makam nabi Yushsya bin Nun terletak di di luar kota Amman. Informasi yang asa Yushsya adalah murid Nabi Musa yang pernah memimpin di Kana'an. Bangunan makam berbeda dengan bangunan masjid, masjid bagus dengan warna putih krem.Bangunan makam cukup panjang untuk ukuran manusia sekarang, +/- 6 meter-an. Informasi dari juru kunci makam,bukan berarti nabi tingginya 6 meter, karena ketidaktahuan secara persis posisi jasad nabi, sehingga letaknya berada di antara kedua nisan tersebut.Tidak lupa memberi sedekah kepada juru kunci. Jam 10:00, perjalanan dilanjutkan ke makam nabi Syuaib yang terletak di dekat kota Mahis, Wadi Syuaib.
Nabi Syuaib adalah mertua Nabi Musa, yang hidup pada 1600-1500 SM. Hidup bersama bangsa Madyan, yang terkenal dengan kecurangan dalam berdagang, yaitu dengan mengurangi takaran timbangan.Bangunan makam dan masjid megah dengan ditumbuhi pohon-pohon rindang. Setelah pintu pagar masuk, ditanami pohon tiin dan pohon zaitun, mengingatkan pada Surat Tiin. Makam nabi Syua'ib lebih panjang daru ukuran makam orang sekarang, tetapi lebih pendek dari makam nabi Yushsya. Karena terletak di lereng gunung, sebagai pandangan mengarah ke lembah dengan nuansa batu tandus, dan di sisi lain tampak lereng gunung dengan sebagian tumbuh-tumbuhan gurun.
Sungai Jordan, Palestine.
Perjalanan dilanjutkan ke kota Balqa, ibukota Salt, utara kota Amman, yaitu tempat Nabi Isa  datang dari Galilea ke John Pope (nabi Yahya) untuk baptis di sungai Jordan. Untuk menuju lokasi pembaptisan, mobil berhenti di meeting point yang sudah ditentukan. Pengelola situs menyediakan bus khusus dan guide. Perjalanan  30 menit, melewati padang kering. Tampak bangunan gereja-gereja jauh di seberang. Disertai guide, seorang muslim, pengunjung berjalan kaki melewati sumber mata air John, sungai kecil dengan bangunan-bangunan terbuka. Oleh umat Nasrani,tempat masih digunakan sebagai pembaptisan.
Kolam Pembaptisan Nabi Isa
Tampak seni mosaic dari batu yang menggambarkan Paus dengan Raja Abdulah naik mobil golf mengunjungi situs. Pada ujung situs, seberang gereja John, pada jalanan menurun, bertemu sungai Jordan selebar 5-6 meter. Seberang sungai merupakan wilayah Palestine ditandai dengan adanya bendera Palestina dan Israel. Penjagaan hanya dari tentara Jordan. Bangunan di wilayah Palestina lebih bagus, bangunan batu dengan arsitektur modern, daripada wilayah Jordan, bangunan semi permanen beratap sirap. Konon cerita setelah dibaptis, Isa berjalan melewati sungai ini menuju Jerusalem.
Jerrash Gate
Selama 120 menit di Bethany beyond of Jordan, perjalanan dilanjutkan ke Jerash 48 km ke utara Amman.Berasal dari nama Gerasa, kemudian menjadi Jerash, adalah bekas bangunan Romawi kuno 330 SM pada masa pemerintah Alexander Yang Agung.Dibangun oleh pasukannya setelah menaklukan Mesir. Konon kota ini sudah dihuni sejak 3200 SM. Terkanal dengan sebutan kota 1009 pilar, karena banyaknya bangunan pilar di sekitar areal situ, misalnya bangunan oval dengan +/- 50 pilar. Theatre romane terkenal dengan desain audio yang canggih. Puncak di bukit Jerash, saksi bisu kejahatan raja Herodes yang membunuh Nabi Yahya, karena tidak mau menikahi putrinya karena alasan akidah.Nabi Yahya dibunuh pada saat sedang sholah dengan ayahnya, Nabi Zakaria.
Situs Jerash mencakup area seluas +/- 75 ha dengan berbagai jenis bangunan, antara lain Arch of Hadrian pintu gerbang utama, mengingatkan bangunan Arch de Trump di Paris. Hippodrome, pacuan kuda. South Gate, Tempel of Zeus.Oval Forum, bangunan oval terbuka yang dikeliling dengan tiang-tiang, mengingatkan lapangan St.Petrus di Vatikan.
Oval Building
Artemis Temple, bangunan paling utara berupa North Theatre, mirip Romane Theatre di Amman. Seandainya tidak ada gempa pada tahun 700 M, betapa indahnya arsitektur bangsa Romawi pada saat itu, apalgi hanya dengan 5JD. Menjelang Magrib harus segera berakhir kunjungan, karena belum sholat dhuhur dan asar. Astagfirullah.
Souvenir Shops

Sebelum  pulang untuk persiapan ke Petra besok pagi, mampir makan siang dan malam (kaeasyikan lupa nggak makan siang). Menunya mashawi (campuran sate kambing dan ayam), salad, syawarma ('de creps' tawar) dan kentang goreng.
Jerash Theatre
Pesan untuk 3 orang, bisa dimakan untuk 6 orang.

Petra.Day-4
Jordan identik dengan Petra.Ke Jordan kalau tidak ke Petra, sama saja belum ke Jordan. Petra merupakan jejak peradaban kaum Tsamud, kaumnya nabi Saleh. Teknologi tinggi sudah dikenal pada saat itu, khususnya dalam seni memahat batu. Sayang nya, peradaban tinggi diimbangi dengan kepatuhan ajaran Ilaihi melalui nabi Saleh. Walaupun ditunjukan mukjizat dengan munculnya unta besar di gunung batu, Unta menganggu tanaman masyarakat. Konon ada seorang pemuda melamar putri bangsawan kaya. Syaratnya harus bisa membunuh unta tersebut. Terbunuhlah unta tersebut.
Terletak di provinsi Ma'an +/- 300 km sebelah utara Amman, bisa ditempuh dalam waktu 3 jam menggunakan bus,dengan istirahat 15'. Jetta (Jordan Express Transport), salah satu moda transportasi umum ke Petra. Dengan tarip 20JD pp (kalau sepi bisa mendadak), pihak pengelola menyediakan bus lux, tempat duduk 2-2, berangkat jam 6:30 dan pulang jam 16:00. Tiket masuk 50JD (sejuta-an rupiah). Jika naik andong bayar 30JD (bisa untuk 2-3 orang), naik kuda 20JD. Seperti halnya di Jerash, sebelum pintu gerbang pengecekan tiket, toko souvenir berjejer rapi dengan beraneka jenis. Yang paling unik adalah lukisan pasir di dalam botol, dengan berbagai ukuran.
Tomb khazneh al Firaun
Pengunjung bisa memesan namanya untuk dilukis dengan pasir berwarna yang terdapat di dalam botol. Yang paling 5JD untuk botol dengan ukuran tinggi 5 cm. Petra marupakan situs arkeologi yang mencakup luasan +/- 300 ha, konon dibangun 300 SM. Dibangun dengan memahat dinding batu dengan desain arsitektur yang indah dan rumit. Setelah pintu masik Pengunjung diajak menikmati masing-masing bangunan dengan berjalan, melalui jalan terbuka dan berbatu, Obelisk Tomb pada dinding-dinding gunung, lorong sembit dengan tebing-tebing setinggi 50 meter lebar 3-5 meter (Al Ziq) dengan jalan batu terbangun. Setelah melewati lorong tebing yang adem, pengunjung dibuat teranganga dengan bangunan Khazneh Al Firaun,master bangunan Petra yang dipakai sebagai logo pemerintah Jordan.
Bangunan berupa pintu gerbang istana (untuk makam raja) setinggi +/- 25 meter terdiri dari 5 pilar besar, dua lantai. Ukiran secara detil dan kekokohan bangunan seolah-olah menunjukkan kemajuan teknologi dan ketrampilan, sekaligus keangkuhan, mungkin, dan tingginya peradaban 2300 tahun yang lalu."Do you know how much this ..,sir?", ujar di Shid, Ahmad,dan yang lain, penjual souvenir yang masih bocah, sambil menunjukkan sambungan 10 poscard. Walaupun agak menganggu, bisa diajak guyon.
Kekaguman belum selesai, pengunjung dipancing untuk terus mengikuti jalan batu yang terbentang di depan, sekaligus mengagumi bentangan-bentangan gambar, ukiran di dinding-dinding lereng tebing curam. Nabatean theatre sebelah barat jalan, bangunan wajib yang ada di setiap situs. Palace Corinthian sisi lain istana raja yang berada di salah satu tebing atas di sebalah timur ujung jalan.
Untuk menuju kesana, disediakan tangga batu, dimana di kiri dan kanan banyak penjual souvenir. Sampai dipuncak disuguhan dengan view berupa hamparan padang tandus,
Siq
tebing-tebing curam dengan sentuhan seniman suku bangsa Nabatean,lalu lalang pengunjung tampak kecil di beberapa tempat.Pada posisi disini baru sebagian area situs Petra yang terjangkau, dengan pertimbangan waktu dan stamina yang sudah habis. Rasanya tawaran naik kuda 10JD ke situs museum dan balik ke Khazneh Al Firaun tidak dapat ditolak.

Jadilah berkuda menikmati sisa-sisa situs yang rasanya sayang untuk dibiarkan begitu saja. Tidak salah sutradara Steven Spielberg  memilih lokasi ini sebagai bagian dari shooting film Indiana Jone, the Last Cruzade, dengan film Horizon Ford.





Tidak ada komentar: