Minggu, 12 Desember 2010

JakJazz Cares 2010

Perhelatan musik jazz akbar kedua digelar di ibukota pada tahun ini, setelah Java Jazz pada bulan Maret, kali ini giliran JakJazz Production mempersembahankan JakJazz Care 2010 pada tanggal 10-11 Desember.
Bertempat di tempat yang apik di sebuah mall baru di bilangan Kebayoran Lama, Gandaria City, sejumlah band lokal menunjukkan kepiawaiannya dalam berimprovisasi dalm aliran musik jazz.
Dengan semangat solidaritas bagi sesama korban bencana alam yang terjadi secara beruntun di tanah air, pagelaran membawa tema JakJazz Cares. Pengunjung dapat menikmati sajian dengan gratis di 3 panggung yang tersedia, 2 indoor mini stage dan outdoor main stage di pelataran barat.


Walaupun tak semegah pegelaran tahun-tahun sebelumnya (sudah digelar 10 kali sejak tahun 1988), pagelaran kali ini termasuk mini dalam pengunjung dan peserta. Namun dalam kualitas penampilan, tentu saja,tidak jauh berbeda, berkualitas.
Sederetan grup band dan kolaborasi dari pemain al.Slodyoz Jazz-BSO Band(UI),Jeffrey Tahalele & Friends (feat Emil S. Praja & Farah Di), Dede Vai ,Time Warp,Ireng Maulana Combo feat Anna Andrea, Jackie & Lana N, Yuyun George & Jazzmint feat Grace Simon, Idang Rasjidi Syndicate dan 5 Pendekar Gitar (Kiboud Maulana, Oele Pattiselanno, Donny Suhendra, Agam hamzah & Tyo),Indra Lesmana Trio,ESQI:EF (Syaharani & the Queenfireworks), Big-Brenyitz,Otti Jamalus Quartet, Bhumi Band, Zarro, Rio Moreno, Syafira, Jacket Potato. Groove Box – UPH, Beben Jazz & Friends feat Inna Kamarie, JOC Trio feat Imel,Ireng Maulana & Friends feat Ermy Kulit, Margie Segers, Bertha & Didiek SSS.
Indra Lesmana Trio
Diantara sekian grup band baru yang tampil adalah Bhumi Band dari BPN-RI. Dimotori oleh rekan Bambang Setiawan, Bhumi Band menampilkan warna jazz yang berbeda dengan mengusung lagu etnik nusantara, diantaranya Nusaniwe, Ampar-ampar Pisang, Sansaro, Angin Mamiri,Sinanggar Tulo.
Bhumi Band (BPN RI)
Bhumi Band merupakan grup band dengan anggota terbesar, pemain dan penyanyi (yang sebagian besar PNS baru dan Josef Pesolima-saudaranya Broery) berjumlah 30an orang, mendapat sambutan yang cukup hangat. Apalagi dihadiri oleh pimpinan BPN RI (bp. Joyo Winoto dan ibu) dan segenap jajaran pejabat teras (Bp. Gde, Bp. Wenny).
Selamat perhelatan JakJazz Cares 2010 dan ditunggu penampilan Bhumi Band di ajang berikutnya.

Senin, 22 November 2010

Menetapkan Tapal Batas, konsep pakar Geodesi Muslim

di kutip dari tulisan Yusuf Assidiq di Harian Republika tanggal 19 Nopember 2010


Peta Alexandria
Penentuan batas wilayab mendapat perhatian besar baik dari pemerintah maupun kalangan ilmuwan muslim. Penentuan ini untuk menegaskan dan mengetahui batas wilayah dan kekuasaan dari wilaiyah lainnya. Pemerintahan islam pada abad pertengahan memi1iki wilavah sangat luas. Perluasan wilayah sangat gencar dilakukan pada masa Dinasti Umayah hingga mencapai Samudera Atlantik, Pyrenees, India, China, dan Rusia. Setelah itu, dari kawasan yang dikuasai, kata ilmuwan Philip K Hitti, ditetapkan batas wilayah dan proses nasionalisasi dalam berbagai bidang, juga pembentukan layanan pos dan penjagaan. Langkah lainnya yakni menciptakan stabilitas di perbatasan.
Batas wilayah terkait banyak aspek, mulai dari ekonomi, sosial, hingga politik. Ini sangat disadari penguasa Muslim. Dengan batas yang jelas, para khalifah mengetahui seberapa luas kekuasaannya dan berapa jumlah pajak yang bisa dikumpulkan. Selain itu juga menyangkut eksplorasi sumber daya alam, kependudukan. dan perdagangan. Demikian penjelasan dalam buku Bounciaries and Frontiers in Medieval Muslim Geography karya sejarawan Ralph W Brauer. Saat itu, papar Brauer, pakar geografi Muslim terlibat langsung dalam kajian soal wilayah dan penentuan batas-batasnva. Secara historis, umat Islam telah mengusung konsep zona perbatasan yang menjadi garis depan negara atau provinsi.
Beberapa naskah dan risalah dari pakar geografi maupun penjelajah Muslim merinci hal itu, baik yang terkait batas antar wilayah Islam maupun dengan wilavah none Muslim. Salah satunya tercantum dalam buku berjudul Al-Kharaj, tulisan seorang pakar geograti asal Baghdad, Irak, bernama Qudamah.

Peta Al Wadi

Pada karya yang diterbitkan pada 928 Masehi, ia menerangkan pembagian wilayaj kekhalifahan ke dalam berbagai provinsi. Ada pakar lainnya yaitu Yaqut al Hamawi, yang menulis ensiklopedi geografi dari abad ke-13 Masehi. Ia berkontribusi penting dalam kajian melalui karyanya Mu'jam al Buldan. Tokoh ini berbicara tentang tatan pembagian wilayah dan cara praktis utnuk memperbarui letak wilayah tersebut.
Menurut Philip K Hitti, karya-karya ahli geografi telah mencakup tapal batas wilayah di Timur Tengah, Afrika Timur, Sudan hinggga padang pasir di kawasan Rusia. Mereka berhasil membuat kartografi yang akurat. "Terutama dalam bentuk peta dan uraian geografi yarig menetapkan suatu negeri sebagai sebuah unit," jelasnya  dalam buku History of the Arabs. Hasil pemikiran mereka dijadikan acuan oleh para penguasa untuk menetukan batas wilayah.
Begitu batas wilayah ditentukan, kata  Ralph Brauer, pemerintah membangun sejumlah sarana di kawasan-kawasan terluar sebagai penanda wilayah kekhalifahan. Sarana itu antara lain kantor bea cukai, pos jaga, gerbang, dan benteng. Brauer mencontohkan keberadaan kantor bea cukai yang terdapat di Aleppo-utara Suriah-pada era kekuasaan Dinasti Mamluk. Tugasnya kantor itu adalah memeriksa dokumen milik kabilah dagang yang datang dari seluruh penjuru negeri. Tugas lainnya adalah menarik pungutan atau yang disebut dengan mukus, Bea cukai di Aleppo ditempatkan dijalur-jalur perbatasan yang terhubung antara Suriah, Asia Jauh, Diar Bakr, Mesir, Irak, dan Persia.
Sementara itu, kantor bea cukai di Barqa (Libya) berada di Ifriqiy-Ajdabia dan Yaman berpusat di wilayah Khamdan. Adapuun di Mesir lokasinyn di Asuan, Ikhmim dan Qatia. Bea cukai juga ditempatkan di wilayah pelabuhan terluar. Sejarawan Muslim Ibnu Jubair melukiskan pelabuhan Tripoli,kini wilavah Libya dan Alexandria, Mesir sangat ramai dikunjungi pedagang dan pendatang asing. Para petugas memeriksa kelengkapan dokumen pedagang dan pendatang. Khusus bagi pedagang, dikenakan pungutan sebesar 20 persen dari total nilai barang dagangan mereka. Ilmuwan dan penjelajah Muslim abad ke-11, Nasir Khusrau, mengungkapkan bahwa dia dibebaskan dari pemeriksaan di pelabuhan Jidda. Sebab, ia menjadi tamu gubernur setempat. Ia menambahkan, pungutan tak dibebankan kepada para jamaah haji.
Bangunan benteng sebagai penanda wilayah mernang banyak didirikan. Seperti yang berada di kawasan pegunungan selatan Lebanon, di Balis yang terletak 35 km dari Malatiya, juga di Tarsus. Biasanya benteng-benteng semacam itu turut dilengkapi pos pemeriksaan dan kantor bea cukai.
Keberadaan benteng pertahanan terutama dimaksudkan untuk menangkal serangan dari luar dan menjamin keamananan dan stabilitas di kawasan-kawasan terluar. Langkah lainnya adalah membina hubungan diplomatik dengan negara lain.
Hal ini terwujud melalui korespondensi, pertukaran data, maupun hadiah. Philip Hitti mencatat, kerja sama semacam ini pernah terjadi antara Khalifah Harun al-Rasyid dan Charlemagne dari Barat pada abad ke-9.
Kerjasama serupa berlangsung dengan penguasa di India sehingga stabilitas di perbatasan terus terjaga. Namun, bukan berarti tak ada gejolak. Konflik kerap terjadi di kawasan yang berbatasan dengan Bizantium.
Masalah itu telah berlangsung sejak abad ke-8. Perbatasan di wilayah Islam yang membentang dari Suriah ke Armenia semakin menyusut oleh ekspansi Bizantium. Khalifah dari Abbasiyah, al-Mahdi, mengumandangkan jihad mengatasi hal itu. Kemudian Khalifah Harun al-Rasyid berhasil mencapai kemenangan gemilang di wilayah Bosporus.

Batas Wilayah
Garis batas wilayah menentukan teritorial negara. Para ilmuwan muslim berhasil merintis konsep tentang batas wilayah. Ini adalah kontribusi di bidang ilmiah untuk mempertegas batas wilayah.
Terdapat beberapa kriteria, mulai dari kepadatan penduduk, luas, serta produktivitas lahan pertanian. Menurut Ralph Brauer, kepemilikan atas suatu wilayah baru diiringi kebijakan yang melindunginya.Misalnya, warga setempat memperoleh hak pengelolaan lahan produktif. Kemudian, penguasa mengenakan
pajak atas tanah (kharaj) di sana. Menurutnya, hal itu sudah dipraktikan di dunia Islam, sejak masa Khulafur Rasyidin.
Adalah Khalifah Umar bin Khattab yang memepelopori ketika memperluas wilayah. Dan terus berkembang hingga masa selanjutnya. Ilmuwan menopang pemerintah dengan kemampuan mengukur luas wilayah dalam penentuan batas. Selain itu, para ilmuwan Muslim telah mampu mengukura luas wilayah yang berguna dalam menentukan garis batas. Naskah ilmiah mencantumkan istilah yarad, sahm, jarib atau qabiz untuk menghitung jarak dan panjang sebuah area.
Abu Fida, ilmuwan abad ke-13 menemukan mkiyas, yakni alat yang digunakan untuk mengukur luas wilayah. Menurut Brauer, sejarawan kontemporer sangat mengangumi keahlian ilmuwan Muslim dalam memperkirakan jarak dan letak wilayah. Dalam kaitan ini terdapat jalinan kerja sama antara ahli geografi dan pakar matematika. Prestasi lainnya adalah pengembangan metode pengukuran garis lintang dan bujur yang diadopsi dari pengetahuan Yunani kuno.

Al-Khawarizmi dikenal luas sebagai tokoj yang menyusun peta rupa bumi disertai posisi dan letak wilayah. Karya ini berpengaruh bedar bagi kemajuan bidang geografi. Kondisi di wilayah perbatasan dan kawasan terluar tak luput dari pengamatannya. Sementara itu, Sulayman al-Tajir pada tahun 851 memberikan deskripsi mendalam tentang situasi wilayah, penduduk, dan kehidupan sosial ekonomi di wilayah Timur Jauh maupun Rusia.

Senin, 15 November 2010

Perbedaan Idul Adha 1431H

disalin dari tulisan  M ZAID WAHYUDI di harian Kompas 16 Nopember 2010

Potensi adanya perbedaan Idul Adha 1431 Hijriah sudah diprediksi para ahli hisab rukyat dan astronomi sejak beberapa tahun lalu. Perbedaan itu terwujud saat ini dengan adanya sebagian umat Islam Indonnesia yang memperingati Idul Adha pada Selasa (16 Nopember 2010) sama seperti di Arab Saudia, dan sebagian lagi Rabu (17 Nopember 2010) esok.
Ijtimak Awal 1 Dzulhijah 1431 H bertepatan dengan 6 Nopember 2010 jam 15.52 wib
Sidang isbat atau penetapan yang dilakukan Kementerian Agama dan dihadiri wakil berbagai organisasi massa Islam, pemerintah menetapkan Idul Adha 10 Zulhijah 431 jatuh pada 17 November 2O1O. Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama yang juga Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Nasution Thomas Djamaluddin di Jakafta, Senin (15/11), mengatakan secara teoretis atau hisab, bulan sabit tipis atau hilal tidak mungkin diamati pada 6 November karena ketinggiannya di atas ufuk masih di bawah dua derajat. Hal itu juga didukung dengan data pengamatan yang menunjukan hilal belum bisa dilihat atat di rukyat di seluruh Indonesia.Dengan semikian, bulan Dzulqa'dah atau bulan ke-11 dalam kalender Islam dibulatkan menjadi 30 hari sehingga 1 Zulhijjah bertepatan dengan 8 Nopember 2010.

Di Indonesia, lanjut Djamaluddin, jika ada yang menetapkan Idul Adha pada 16 November, hal itu karena menggunakan kriteria wujudul hilal atau terbentuknya hilal tanpa perlu diamati) sehingga bulan Dzul-qa'dah hanya 29 hari. Perbedaan lain muncul dengan ketetapan Pemerintah Arab Saudi yang menetapkan Idul Adha juga pada 16 November sehingga puncak ibadah haji berupa wukuf di Arafah dilakukan pada 15 November kemarin.

Menurut Djamaluddin, keputusan Pemerintah Arab Saudi menentukan Idul Adha tahun ini tergolong kontroversial. Secara teoretis, hilal tidak bisa di-rukyat pada 6 November di Mekah. Namun, ternyata otoritas setempat menentukan berbeda. Sebagai catatan, dalam keputusan penentuan hari raya, Pemerintah Arab Saudi sering kali digugat oleh para astronom di Timur Tengah dan kawasan lain. Meskipun Arab Saudi menggunakan metode melihat hilal untuk menentukan awal bulan, tapi sering kali hilal yang diklaim bisa dilihat itu secara teoritis astronomi tidak mungkin bisa dilihat.

Garis Penanggalan Bulan
Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama lainnya yang juga ahli kalender di Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto, mengatakan, garis penanggalan pada kalender Hijriah berbeda dengan garis penanggalan kalender Masehi. Garis penanggalan Masehi didasarkan pada patokan garis bujur timur atau garis bujur barat 180 derajat. Dalam penanggalan daerah yang memiliki garis bujur sama atau berdekatan mulai dari kutub utara hingga kutub selatan akan selalu memiliki hari yang sama. Perubahan hari dimulai pada pukul 00.00.
Daerah yang lebih timur juga dipastikan akan lebih dahulu waktunya dibandingkan daerah di baratnya. Karena itu, dalam sistem penanggalan Masehi, waktu di Jakarta atau waktu Indonesia Barat (WIB) selalu empat jam lebih dulu dibandingkan waktu Mekkah. Namun, garis penanggalan bulan berbeda. Ggris penanggalan bulan memiliki 235 variasi. Setiap bulannya, garis penanggalan bulan berbeda-beda. Garis penanggalan bulan akan kembali di dekat tempat yang sama sekitar 19 tahun
kemudian. Banyaknya variasi garis penanggalan bulan ini ditentukan oleh posisi Bulan terhadap Bumi dan posisi Bumi-Bulan terhadap Matahari. Daerah yang pertama kali melihat hilal akan mengawali hari lebih dulu. Hal ini berarti, daerah yang terletak pada garis bujur yang sama atau berdekatan, hari atau awal bulan Hijrahnya bisa berbeda. Hari dimulai setelah Matahari terbenam atau magrib, bukan pada jam 00.00.

Kondisi ini, lanjut Moedji, yang membuat waktu di Jakarta tidak selalu lebih dahulu dibanding Mekkah. Jika diasumsikan, hilal pada Zulhijah kali ini pertama kali dilihat di Mekkah maka sesudah magrib atau sekitar jam 18.00 di Mekkah sudah masuk bulan baru. Saat itu, di Jakarta sudah pukul 22.00 wib. baru pada magrib keesokaharinya, Jakarta memasuki Zulhijjah. Artinya pada bulan Zulhijjah kali ini waktu di Jakarta tertinggal 20 jam di bandingkan di Mekkah.Dalam penanggalan Hijrah, waktu di Indonesia bisa jadi lebih dulu dibandingkan waktu Arab Saudi. Namun bisa jadi Arab Saudi Lebih dulu dibanding Indonesia, tambahnya.
Menurut Moedji, perbedaan awal hari dalam kalender Hijriah inilah yang sering dipahami secara salah. Mereka beranggapan, karena Waktu di Indonesia lebih cepat dibanding Mekkah, maka saat di Mekkah berhari raya, di Indonesia juga harus berhari raya. Padahal, konsep ini didasarkan atas pencampuradukkan konsepsi kalender Hijriah dan Masehi sehingga menimbulkan kerancuan.
"Umat Islam Indonesia harus memahami bahwa mereka menggunakan dua sistem kalender. Kalender Masehi dan kalender Hijriah untuk keperluan ibadah. Setiap kalender memiliki konsep konsekuensi masing-masing yang berbeda",ungkapnya.

Meskipun berbeda, baik Moedji maupun Djamaluddin mengajak umat Islam menghormati perbedaan yang ada. Meskipun demikian, kejadian ini harus kembali memacu umat Islam Indonesia untuk segera membuat kriteria penentuan awal bulan Hijriah secara bersama yang berlaku nasional. Jika sudah ada, maka konsepsi ini bisa disosialisasikan secara regional dan internasional sehingga diperoleh sistem penanggalan Hijriah yang bisa berlaku secara global.
”Sistem penanggalan Hijriah memang lebih kompleks dibandingkan penanggalan Masehi,tapi itu bukan berarti tidak bisa,ujar Moedji.

Sabtu, 30 Oktober 2010

30 tahun......so what ?

30...80....
Didedikasikan untuk sobat sesama alumni SMA Negeri 3 Malang dan Jurusan Teknik Geodesi FT UGM Angkatan 80.




30 tahun, waktu yang relatif cukup lama tergantung dari mana kita memandang. Dari segi usia kita yang dibatasi waktu normal, misalnya contoh usia nabi Muhamad saw yaitu 63 tahun,maka usia 30 tahun merupakan separuh dari perjalanan hidup manusia di dunia yang fana ini. Artinya usia kita di dunia ini hanya bersisa 30 tahun lagi. Namun bagi kita, generasi 80, 30 tahun bukan usia kita. Tetapi bagian dari usia yang telah kita jalani.30 tahun yang lalu kita meninggalkan bangku sekolah menengah atas, masa pencarian identitas diri. Juga, 30 tahun yang lalu juga kita memasuki bangku kuliah, gerbang kehidupan yang lebih mandiri dalam berpikir dalam memaknai untuk apa sebenarnya kita ini dihidupkan olehNya. Artinya, kalau 30 tahun yang lalu usia kita 20 tahun, berarti jatah hidup kita sebenarnya tinggal 10 tahun. Itupun kalau Tuhan sebagai pemilik nafas manusia tidak menariknya sebelum waktu tersebut.

Alumni Angkatan 80 SMA Negeri 3 Malang


Sejarah, statistik, biologi,kimia, fisika... adalah sebagian dari mata pelajaran yang menjadi santapan mingguan selama hampir tiga tahun. Bahkan pada masa itu, tahun 1979an, karena kebijakan pemerintah pergantian masa pelajaran, kita mengalamainya selama 3,5 tahun.
Triangulasi Udara, Filsafat Hukum, Mekanika Elektrikal, Least Square Adjusment, Nutrisi Tanaman,..... merupakan sebagian mata kuliah wajib yang memadati konsentrasi dan pikiran selama hampir lima tahun di bangku perguruan tinggi.

Bu Jarwati, pak Tiyoso, bu Darwati, pak Soleh, pak Bambang adalah sebagian dari pendidik-pendidik kita yang dengan segala dedikasi dan penuh keikhlasan mentransfer ilmunya kepada murid-muridnya.
Pak Ir Aryono, bu Dr Tyas, pak Dr Nuh, bu Nurpati juga merupakan sebagian dari dosen-dosen yang dengan keterbatasan waktu nya, kadang-kadang, memberikan pencerahan tentang kekuatan struktur suatu bangunan, betapa rumitnya penentuan posisi bintang Ursa di jagad raya, bagaimana kriteria tentang keadilan yang dikaitkan dengan moral dan norma yang berlandaskan HAM dan sebagainya, dan sebagainya.

Raport merah, nilai E, ngantuk di kelas, nyontek dari bangku kusam di kelas, "silahkan ngobrol di luar", perintah pak guru/dosen....merupakan sebagian dari dinamika dan tragedi selama masa-masa sekolah dan kuliah.
Nilai B, naik kelas, treking bareng ke gunung Bromo, makan rujak cingur, ke perpustakaan mengerjakan tugas, latihan nyanyi, tuku balok (?).... merupakan bagian dari segumpal keindahan yang kadang-kadang kita meinginginkan di recycle kembali.

Umur semakin berumur, tua menjadi bangka, usia menggerogoti fisik kita. Adakah terlintas di benak kita masing-masing, sudah bermaknakah hidup kita untuk sekeliling kita.Tidakkah apa yang kita lakukan adakalanya menyakiti sekeliling kita.Masih adakah rasa syirik terpendam di qalbu kita, bahwa keberadaan Allah swt di sekeliling kita yang menyebabkan hidup di fana menjadi sangat berarti. Keikhlasan tanpa sarat, tanpa pamrih, tanpa prasangka, tanpa tendensi, tanpa melihat siapa dia.

Sejenak kita mengingat pelajaran matematika. Dalam sehari kita hidup selama 1 jam atau 60 menit. Apabila aktifitas kita seharian kita gruping sesuai dengan waktu, secara umum akan mendapatkan data sebagai berikut :
-tidur selama 8 jam atau 480 menit
-kerja rutin (kantoran) selama 8 jam atau 480 menit
-makan, minum, camilan dll selama 3 jam atau 180 menit
-sholat wajib (bagi muslim) selama 1 2/3 jam atau 100 menit
-mobilisasi (ke-dari kantor, di lingkungan kantor-rumah, dinas ke luar kota/negeri) selama 3 jam atau 180 menit.
Artinya dalam seharian kita hanya menyiapkan waktu khusus selama kurang dari 10% dari waktu yang ada untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Itupun dalam beribadah belum tentu konsentrasi 100% ditujukan kepadaNya.

Lantas, apa yang sudah hasilkan dengan pencapaian yang selama ini kita banggakan ?
Jawabnya ada di qalbu kita masing-masing yang paling dalam.

Alumni Kelas 3 Ipa 2 SMAN 3 Malang

SMA Negeri 3 Malang, Jl Sulan Agung
Giman Aik
Dalam rangka mengenang masa-masa selama di SMA Negei 3 Malang, Pujon (Jakarta), Levi (Malang) dan Bagus(Jakarta, sebagai Ketua Panpel) menyelenggarakan acara kumpul bersama pada tanggal 30 Oktober 2010 di halaman sekolah. Menurut data yang ada terdapat +/- 450 alumni yang saat ini tersebar di seluruh pelosok tanah air dan beberapa mengais rezeki di manca negara. Antara lain Chandra (ipa4), Munir(Ips2) dan lain. Malam keakraban berlangsung cukup meriah dan dihadiri +/- 200an alumni, beberapa mantan guru sempat menghadiri perhelatan, antara lain bapak Soleh(biologi), bpk. Jimat (fisika), bpk Johan(aljabar), bu Mastuti(Genetika), bu Rosalia(sejarah), bu Zaenab(bahasa), bpk Tiyoso(gambar), bu Rukmini(kimia), bu Yutadi(fisika) dan tentu saja, kepala sekolah saat ini, bu Retno. Pemandu acara Hari Giman dan Eko dengan gaya konyol dan kocak; menggiring suasana menjadi lebih segar dan berkesan. Dan yang tak kalah penting adalah penggalangan dana secara spontanitas sebagai rasa solidaritas saudara-saudara se tanah air yang ditimpa bencana alam di Wasior, Mentawai dan Merapi. Terkumpul dana Rp.13.500.000,00 dan langsung diserahkan kepada dr. Lucky Cahyono (ipa1) yang kebetulan berdinas di Pusat Penanggulan Bencana Departemen Kesehatan.
Bravo dan selamat berkarya sesuai dengan kemampuan di masing-masing bidang.

Rabu, 20 Oktober 2010

Haji (1) Medinah

Ibadah haji merupakan suatu rangkaian ibadah yang mempunyai makna. Dimulai dengan pakaian ihram yaitu berupa selembar kain ihram berwarna putih, bermakna kesamaan derajat dalam beribadah dan kesederhanaan. Thawaf dimaknai sebagai mengharap ridho dari Allah swt atas segala perbuatan dan ibadah kita. Sai yaitu berlari kecil dimulai dari Sofa, dengan niat yang bersih dan diakhiri di Marwa, yang artinya sejahtera. Wukuf di Arafah, yaitu bermalam atau berhenti. Berhenti dari dari semua perbuatan dosa. Sedangkan melempar jumroh mengandung filosofi menjauhi setan yang menjadi penyebab manusia bergelimang dosa.

Rukun Islam yang kelima menjadi wajib jika kita mampu. Mampu dalam pengertian fisik-materi dan psikis. Sebab adakalanya kemampuan sudah ada, tetapi keberanian rendah. Hal ini masih jumpai pada orang-orang di sekitar kita. Kata kunci yang penulis berkali-kali alami adalah niatkan dengan tulus ikhlas, Insya Allah ada yang mendengar dan akan memberikan jalan untuk mencapai niatan itu. Pengalaman penulis, dua kali beribadah ke tanah suci dua kali mendapat kemudahan yang sangat berarti.

Labaik Alloh Huma Labaik....
Sebagai jamaah haji dalam program reguler tahun 2006-2007, cukup banyak pengalaman yang bisa menjadi ujian, cobaan dan sekaligus introspeksi diri sendiri. Selama empat puluh hari harus hidup bersama layaknya suatu keluarga. Waktu yang cukup untuk mengetahui bagaimana sifat egois, individual, tumpang tindih dengan sifat-sifat gotong royong, sabar dan pasrah.
Untuk kepergian haji yang perdana bergabung dengan Kelompok Bimbingan Ibadan Haji (KBIH) merupakan alternatif. Penulis bergabung dengan KBIH Babussalam (pimpinan H.Hamdan)tergabung dalam kloter 12 dari Kota Tangerang. Bersama dengan lima pasutri jamaah lain tergabung di grup 6. Anggota grup yaitu bp. Sumarsono II (ketua regu), bp.Hari Cahyono II, bp. Antoni, bp. Hendy II, ibu Wita. Pembimbing dari Depag adalah bp. H. Basuni, sedangkan dari KBIH adalah pak H. Ubaidilah. Secara tidak terencana dalam satu kloter bergabung juga teman satu kantor bu Purwani II (bp. Indro) dan pak M Sardjan (kloter lain).


Melalui kelompok ini calon jamaah akan diberi gambaran tentang proses, prosedur, kegiatan, kewajiban, larangan yang harus dilakukan sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan ibadah haji. Terutama bagi jamaah yang belum bepergian ke luar negeri. Konsekuensinya harus membayar ekstra lagi untuk persiapan manasik, wisata ziarah di Madinah dan Mekah.
Gelang Jamaah Haji Reguler 2007 Kloter 12
Persyaratan fisik memang prioritas, karena ibadan haji adalah ibadah fisik. Betapa tidak, jamaah harus berdesak-desak pada saat tawaf, melempar Jumroh di Mina atau aktifitas ibadah ke masjidil Haram di Mekah. Pada saat-saat tertentu harus menghadapi cuaca ekstrim. Vaksin meningitis harus dilakukan untuk mencegah penularan meningitis meningokokus antar jamaah haji yang berasal dari lebih dari 100 negara.
Kloter 12 Regu 6

Jika mempunyai penyakit bawaan harus disiapkan obat sendiri. Untuk penyakit ringan pihak Depag menyediakan obat generik tertentu. Konsumsi selama di Mekah menjadi tanggung jawab masing-masing jamaah, sedangkan selama di Madinah, Arafah dan Mina disediakan oleh Pemerintah (menjadi bagian dari ONH). Perangkat lain yang diberikan adalah koper, tas kecil, seragam, gelang logam tanda pengenal dan tentu saja pasport dan kartu kesehatan.

Keberangkatan jamaah dibagi menjadi dua gelombang. Pertama, jamaah langsung menuju ke Madinah. Setelah selama delapan hari, jamaah menuju ke Mekah dan pulang ke tanah air melalui Jeddah. Gelombang kedua, jamaah langsung menuju Mekah, melakukan aktifitas mabit, jumroh dan delapan hari menjelang kepulangan, jamaah menuju ke Madinah. Pulang ke tanah air melalui Madinah. Mana yang lebih nyaman, keduanya memberi keuntungan dan kita harus mensikapinya dengan pasrah dan penuh kesabaran.
 
Madinah
Menara Masjid Nabawi
Masjid Nabawi sebagi fokus utama selama kegiatan beribadah di Madinah. Utamanya adalah ibadab sholat fardhu selama 40 kali berturutan, tidak putus, sholat Arbain. Dan ini hanya bisa dilakukan minimum delapan hari. Seperti diketahui sholat di masjid ini mempunyai nilai yang lebih dibanding sholat ditempat, kecuali di masjidil Haram. Sangat wajar sekali jamaah selalu berlomba-lomba untuk tidak melewati sholat di luar masjid Nabawi. Intinya memperbanyak ibadah sholat di dalam masjid.
Suasana Ruang Terbuka Masjid Nabawi
Interior masjid Nabawi model klasik dengan warna krem, coklat berseling. Bangunan terdiri dari dua lantai seluas 165.000 m2 dan sanggup menampung 270.000 jamaah. Dengan halaman seluas 107.000 m2, secara keseluruhan akan dapat menampung sampai dengan sejuta jamaah.

Payung Raksasa Elektronik
Ciri lain dari bangunan masjid Nabawi adalah payung dan atap elektronik raksasa yang terpasang pada ruang terbuka di dalam masjid. Seusai as'ar atau menjelang magrib, payung elektronik akan menguncup, sedangkan atap akan menggeser menutup. Pada bulan Nopember - Desember cuaca sekitar kota Madinah cukup dingin dengan suhu antara 10-20 derajat dan angin berhembus cukup kencang,terutama pada pagi shubuh.

Makam Nabi Muhamad saw yang ditandai dengan adanya kubah hijau merupakan tempat yang mustajab untuk ibadah, Raudah. Memerlukan perjuangan dan sedikit keberuntungan untuk dapat sholat di sini.

Beberapa tempat wisata di sekitar kota Madinah. Padang Uhud, percetakan Al Qur'an, Jabal magnet, Baqi, masjid Quba, masjid Qiblatin,Kandaq. Wisata ziarah yang wajib yaitu ke padang Uhud dan percetakan mushaf Al Qur'an. Apabila mengingingkan ziarah ke tempat yang lain dapat menyewa taksi, jangan lupa tawar menawar dulu. Kami menginap di hotel Andalusia yang jaraknya selemparan batu dengan masjid Nabawi. Beruntung grup kami mendapat kamar di lantai 2, tidak perlu menggunakan lift untuk keluar dan masuk kamar. Pada musim haji semua hotel-hotel berbintang melebihi kapasitas standar.Untuk tipe standar yang biasa diisi dengan 2 tempat tidur, kali ini menjadi tiga atau empat kamar tidur. Dan ....dihuni dengan dua pasutri. Lucu...
-Jabal Rahma, suatu tempat yang dipercaya sebagai tempat pertemuan Nabi Adam as dan nabi Hawa as setelah diturunkan ke dunia di tempat yang berbeda. Terletak pada jarak 20-an km di utara Mekkah. selain itu melalui surat Al Maidah ayat 3, Allah swt berfirman bahwa Al Qur'an sudah diturunkan dengan sempurna untuk menjadi pedoman bagi umat manusia. Kenampakan yang menonjol pada daerah ini adanya tugu (setinggi 3 meter-an) berwarna putih pada bukit berbatu.
Jabal Rahmah

 
-Uhud merupakan padang tandus berupa lembah dan pegunungan yang terdiri dari batu tidak ada satupun tumbuhan. Di bagian lembah di bangun taman makam para syuhada perang Uhud dan ada juga masjid. Papan petunjuk tentang gugurnya para syuhada ditulis dalam berbagai bahasa, salah satu diantaranya bahasa Melayu. Seperti biasa ada gula ada semut, pedagang kurma, mainan anak made in China, buah2an dari Turki bertebaran di sepanajng jalan dan di tempat parkir-an.

Padang Uhud, 70 Syuhada Penghafal Al Qur'an gugur di Perang Uhud

Percetakan Al Qur'an, Madinah
-Percetakan Al Qur'an terbesar di Saudi Arabia berada di sini. Letaknya agak keluar kota. Setiap jamaah haji akan mendapatkan bingkisan Al Qur'an dari Raja terbitan percetakan ini. Jika menginginkan kenanga2an Al Qur'an tersedia show room dengan contoh2 dengan berbagai ukuran. Mulai harga 25 riyal sampai ratusan yang ukuran raksasa. Biasanya jamaah membeli Al Qur'an untuk diwakafkan di masjidil Haram.

Jabal Magnet, Jeddah
-Jabal Magnet mempunyai keunikan tersendiri. Di wilayah mempunyai medan magnet layaknya yang ada di kutub. Di daerah tertentu, mobil dalam posisi berhenti dan mesin mati, secara perlahan dan pasti akan berjalan mendekati bukit. Oleh penduduk sekitar,tempat ini juga digunakan sebagai sarana olahraga motor roda tiga.
Masjid Quba, Masjid Pertama yang dibangun Nabi

-Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali dibangun setelah Nabi hijrah dari Mekkah. Konon sholat di masjid ini pahalanya sama dengan sekali umroh. Berwarna putih dengan empat menara di empat penjuru bangunan menjulang tinggi sebagai ungkapan mohon ampun sekaligus takluk dan pasrah kepada penguasa alam semesta.

-Masjib Qiblatin mempunyai keunikan. Terdapat dua mihrab tempat imam berdiri sholat. Ke selatan menghadap Masjidil Haram dan ke arah utara menghadap ke Masjidil Aqsha. Seperti tercantum pada surat (2) Al Baqarah ayat ke-144,"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya"
Masjid Qiblatin, Madinah

-Kandaq. Dalam sejarahnya wilayah Kandaq merupakan lokasi peperangan antara kamum muslimin dengan penentangnya (Yahudi dan musrik Mekkah). Atas usulan Salman Al Farisi untuk pertama kali digunakan penggalian parit sebagai salah satu taktik perang. Peperangan fisik tidak terjadi karena adanya perpecahan kongsi diantara para musuh dan ini menimbulkan ketidakpercayaan diantara mereka.


Mekkah.
Jamaah yang akan masuk kota Mekkah harus dalam keadaan ber-ihram, yaitu hanya menggunakan selembar kain yang tidak berjahit bagi laki-laki dan jilbab bagi perempuan. Untuk menggunakan pakaian ihram ditetapkan di suatu tempat (miqad makani) tergantung dari mana jamaah mau masuk ke kota Mekkah. Bagi jamaah Indonesia, biasanya datang dari dua kota, Madinah bermiqad di Bir Ali (Dzul Hulaifah). Dan yang datang dari kota Jeddah di Yalamlam. Selama belum melakukan umroh, ihram tidka boleh dilepas. Biasanya jamaah mengurus kamar dan koper dan barang bawaan lain, baru melakukan umroh. Diawali dengan thawaf (mengelilingi Ka'bah), Sa'i (berlari kecil dari Sofa ke Marwah) dan diakhiri dengan tahalul (mencukur beberapa helai rambut).
Selama masa masih menggunakan pakaian ihram ada hal ini yang tidak disadari jamaah bapak-bapak. Karena ingin santai setelah menunaikan tawaf dan sa'i, sambil menunggu giliran tahalul, biasanya bapak-bapak duduk santai di lantai atau bersender di dinding. Secara nggak sadar mereka duduk sambil menekuk kaki, lupa bahwa mereka tidak menggunakan celana dalam. Dapat dibayangkan pemadangan apa yang terlihat oleh jamaah yang lain.

Maktab dan Sekitarnya
Jamaah reguler biasanya menempati flat-flat (maktab) yang memang hanya digunakan pada saat musim haji saja. Satu flat biasanya terdiri dari bangunan bertingkat 10 atau lebih sehingga mampu menampung sampai dengan 800-1000 jamaah (2 kloter). Kondisinya sederhana,kalau tidak boleh dikatakan buruk, satu kamar digunakan berlima atau berenam dengan tempat tidur tunggal. Kamar mandi digunakan bersamaan dengan jamaah penghuni kamar lain. Satu kamar mandi untuk 3-4 kamar. Water heater tersedia dan kondisi air lancar dan memenuhi standar. Walaupun kamar berlantai banyak, tetapi lift yang disediakan hanya sedikit. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menguntungkan sekali bagi jamaah yang menempati kamar di lantai tinggi, karena harus antri lift cukup lama untuk naik atau turun. Kami mendapat undian kamar di lantai dasar, beruntung tidak perlu antri lift. Lokasi maktab juga mempengaruhi kekuatan fisik seorang jamaah untuk beribadah ke masjidil Haram.

Maktab 58, Misfalah, Mekkah


Warung Nusantara di Misfalah, Mekkah
Misfalah merupakan lokasi yang tidak terlalu jauh (1,5 km) dengan masjidil Haram. Untuk mencapai masjidil Haram bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum yang tersebar di sekitar maktab. Dengan membayar 2 real per orang sopir angkutan minibus jenis L300 akan mengantar sampai didekat hotel Hotel yang bersebelahan dengan masjidil Haram. Tetapi mendekati hari tasrik (10-12 Dzulhijarh) sulit untuk menggunakan angkutan, karena macetnya luar biasa. Oh ya..untuk maktab yang lokasinya jauh (lebih 5 km) biasanya DepAg menyiapkan bus reguler khusus untuk angkutan jamaah dari dan ke masjidil Haram, gratis.
Bus Jamaah Haji dari Negara Rusia



Konsumsi dan makanan banyak tersebar di lokasi maktab. Perlu diketahui bahwa banyak sekali WNI yang bekerja di Saudi. Pada bulan-bulan haji, mereka menyiapkan waktu khusus untuk berjualan makan harian untuk jamaah. Mereka menggelar dagangan di emperan kaki lima di depan maktab, mulai setelah sholat Shubuh sampai waktu Dhuha. Berbagai makanan Indonesia tersedia,pecel, nasi kuning, kacang ijo, telur rebus/gorang dan lain. Untuk yang menginginkan warung makan juga tersedia di banyak tempat. Warung Nusantara, Pakistan, Afrika, India berjejer di sepanjang jalan. Kita tinggal memilih mana yang menjadi kesukaan.
Salah satu cara untuk mencoba kuliner manca negara. Harga tidak terlalu mahal. Dengan 5 real sudah memperoleh sepotong daging paha ayam dan kentang goreng dari restoran Pakistan.


Terowongan Sheik Amir, Misfalah

Keunikan lain dari kota Mekkah adalah bangunan yang memotong gunung batu terjal. Sehingga tidak jarang jamaah yang menempati lantai 10 melihat jendela samping atau belakang akan berhadapan dengan dinding batu curam. Jembatan flyover atau underpass banyak dibangun untuk mempermudah akses menuju dan ke masjidil Haram. Bahkan terowongan jalan banyak sekali ditemukan. Taman-taman banyak bertebaran di sekitar kota Mekkah, pun di sekitar Musdalifah.Di beberapa tempat strategis di bangun taman air terjun dan air muncrat yang memberi suasana yang sejuk di tengah-tengah udara terik yang cukup panas.

Kain Kafan Dijemur di Taman Umum, Misfalah


Jamaah Haji dari Rusia dengan Bus Rumah

Ada hal yang menarik yang ditemukan di sepanjang trotoar dan taman-taman. Terlihat jemuran kain panjang berwarna putih di gelar memanjang di pagar-pagar taman atau di gantung di pohon-pohon. Belakangan dari ibu mertua diketahui bahwa itu dilakukan oleh jamaah dari China yang mempunyai keyakinan bahwa kain putih yang dicuci dengan air zam-zam dan digunakan sebagai sebagai kain kafan untuk membungkus jenasah kelak jika meninggal. Cerita jamaah dari Rusia, mereka datang rombongan beberapa keluarga menggunakan bus butut dan memerlukan waktu berbulan-bulan dan ribuna kilometer untuk sampai ke Mekkah. Di dalam bus tersedia berbagai peralatan seperti layaknya sebuah rumah yang berjalan. Sebuah perjuangan yang maha berat dibandingkan dengan kita. Semoga perjuangan mereka mendapat imbalan haji yang mabrur dari Allah swt.

Selasa, 19 Oktober 2010

Haji(2) Mekkah

Masjidil Haram

Jamaah dari Lebih 100 Negara
Kabah menjadi pusat dari bangunan masjid yang mengelilinginya. Luas saat mencapai 665.000 m2 dan mampu menampung sampai dengan 1 juta jamaah pada musim haji. Rencana perluasan ke arah utara akan menambah luasan 300.000 m2 lagi. Pasar Seng yang terkenal bagi jamaah Indonesia kini tinggal kenangan saja. Bangunan berlantai 2 mengitari Kabah dan pelataran sekitarnya. Pada sisi timur terbentang bangunan memanjang dari selatan ke utara tempat Sa'i dilaksanakan. Pintu masuk masjid banyak sekali, konon ada 100 pintu yang disediakan. salah satu diantaranya pintu no 79 yang berada di sisi selatan yang berhadapan dengan Hilton dan Tawkhid. Tempat wudhu dan buang air berada di luar masjid. Sumur Zam-zam dibuatkan bangunan khusus dan tertutup. Dengan dukungan teknologi canggih air dari sumur Zam-zam dialirkan melalui pipa ke semua penjuru masjid dna bahkan di luar masjid. Di sisi timur-utara tersedia tempat khusus dengan puluhan kran yang digunakan untuk mengambil air zam-zam yang akan dibawa pulang oleh jamaah ke negaranya masing-masing. Selain itu di dalam masjid tersedia banyak sekali drum-drum kecil berisi air zam-zam untuk keperluan jamaah yang haus.


Al Qur'an Terjemahan dalam Berbagai Bahasa Dunia


Di lantai dasar ruangan dilengkapi dengan AC, untuk lantai 1 dan 2 hanya dilengkapi dengan kipas angin. Rak-rak untuk tempat Al Qur'an tersedia di banyak tempat, baik yang menempel di didinding atau tidak. Kalau dicermati Al Qur'an dengan berbagai versi terjemahan juga tersedia, bahasa Ibrani, Thai, Urdu, Inggris, Perancis, Spanyol, Portugal, Italia, Jerman, Turki, Afrikan bahkan Myanmar.Kebersihan sangat dijaga oleh pihak Kerajaan. Tim perbersih yang terdiri dari 10-20 orang akan menyisir pelataran masjidil dan ruang gedung lain untuk nge-pel dengan cairan pembersih yang berbau harum. Jamaah harus waspada sebelum melakukan sholat. Seringkali kepala tim pembersih asal saja tidak perduli ada yang sedang sholat atau berdzikir.
Ground Floor Masjidil Haram
Askar berjaga di setiap pintu masuk untuk memeriksa bawaan jamaah. Makanan, tustel, hp yang ada kameranya dilarang masuk. Jamaah yang nakal sering kali menyelipkannya di tempat-tempat tersembunyi di tas, sehingga lolos dan bisa mengambil gambar di dalam masjid. Namun demikian pengambilan gambar tidak bisa leluasa. karena Askar juga akan mengawasi para jamaah. Salah satu trik yang digunakan penulis untuk mengelabui askar adalah menggunakan jaket yang agak longgar. Biasanya lolos. Kabah merupakan bangunan batu berbentuk kubus berukuran 11x11x14 m yang dibungkus dengan kiswah, kain hitam tebal yang bertuliskan ayat-ayat suci Al Qur'an berwarna emas. Pada ujung-ujungnya mempunyai nama, yaitu Rukun Hajar Aswad, Rukun Syami, Rukun Iraki dan Rukun Yamani. Dilihat dari namanya, selain rukun Hajar Aswad, merupakan nama yang menunjukkan arah geografi negara tersebut.


Askar berjaga di setiap pintu masuk untuk memeriksa bawaan jamaah. Makanan, tustel, hp yang ada kameranya dilarang masuk. Jamaah yang nakal sering kali menyelipkannya di tempat-tempat tersembunyi di tas, sehingga lolos dan bisa mengambil gambar di dalam masjid. Namun demikian pengambilan gambar tidak bisa leluasa. karena Askar juga akan mengawasi para jamaah. Salah satu trik yang digunakan penulis untuk mengelabui askar adalah menggunakan jaket yang agak longgar. Biasanya lolos. Kabah merupakan bangunan batu berbentuk kubus berukuran 11x11x14 m yang dibungkus dengan kiswah, kain hitam tebal yang bertuliskan ayat-ayat suci Al Qur'an berwarna emas. Pada ujung-ujungnya mempunyai nama, yaitu Rukun Hajar Aswad, Rukun Syami, Rukun Iraki dan Rukun Yamani. Dilihat dari namanya, selain rukun Hajar Aswad, merupakan nama yang menunjukkan arah geografi negara tersebut.Sholat di masjidil Haram mempunyai nilai pahala berlipat-lipat dati tempat lain. Dengan demikian sangat disayangkan apabila melewatkan sholat-sholat (fardhu dan sunah) selain di masjidil Haram. Bagi jamaah ONH plus atau regular yang beruntung mendapat lokasi penginapan yang tidak terlalu jauh, memudahkan untuk pelaksanakannya. Tentu saja tergantung dari kemauan jamaah sendiri.
Masjidil Haram dari pintu 79, King Fadh Gate
Bagi jamaah yang jauh lokasinya dapat disiasati dengan cara menunda atau meminimalkan kepulangan ke maktab. Sholat subuh diteruskan dengan sholat dhuha dan melakukan qiraah qur'an dan istirahat sejenak diantaranya. Setelah sholat dhuha istirahat tidur sampai menjelang sholat dhuhur.



Jika memungkinkan secara fisik, sholat dhuhur, as'ar, magrib dan isya dilaksanakan tanpa harus pulang ke maktab. Waktu-waktu diantaranya dapat digunakan untuk dzikir, qiraah, istirahat, makan & minum ringan.Kunci utama adalah menjaga fisik dengan cara istirahat cukup, disela-sela waktu yang sedikit usahakan tidur yang nyenyak, artinya bermutu. Asupan harus terjaga dan jangan terlambat. Minum sedikit-sedikit dengan frekuensi yang teratur. Udara dengan tingkat kelembaban yang rendah menyebabkan udara yang kering. Apabila fisik kurang prima menyebabkan penyakit isfa (infeksi saluran pernafasan), batuk kering dan tensi naik.
Air Zamzam di luar dan di dalam Masjid

Thawaf
Bagian dari haji atau umroh adalah thawaf, yaitu mengitari Ka'bah dimulai dan diakhir di salah satu sudut Ka'bahdimana diletakan Hajar Aswad. Menglilingi berlawanan arah jarum jam dan dilakukan sebanyak 7 kali. Bagi jamaah yang tidak mampu berjalan sendiri dapat menggunakan kursi roda yang disediakan.
Sai, Berlari Kecil dari Safa ke Marwa
Tetapi tidak dapat dilakukan dekat dengan Ka'bah. Disediakan jalur khusus di bagian bangunan yang beratap di lantai dasar.Untuk memudahkan jamaah mulai tawaf, dipasang lampu yang bertuliskan Begining and Completion of Tawaf, baik di lantai dasar, 1 atau lantai 2.Apabila menginginkan keindahan berjalannya tawaf jamaah, melihat dari lantai dua akan merasakan begitu besar dan agung. Untuk lebih meresapi bagaimana aura yang timbul dari putaran jamaah yang sedang tawaf, tidak pernah berhenti sedetik itupan, dapat membaca buku Dibawah Pusaran Ka'bah karangan Agus Mustafa.


Sa'i adalah ritual berlari-lari kecil dari Sofa ke Marwah berjarak 700 meter selama 7 kali. Dimulai dari Sofa dan berakhir di Marwa. Sofa berupa bukit kecil setinggi 10-15 meter-an. Jamaah banyak naik atas dan melakukan sholat. Seluruh bangunan sudah beratap. Untuk menghindari tabrakan antar jamaah, di tengah dibangun pemisah berupa jalur khusus untuk kursi roda.

Tahalul dilakukan setelah setelah jamaah melakukan sa'i. Memotong beberapa helai rambut. Pada jamaah laki-laki biasanya dilanjutkan dengan memotong rambut semuanya di tukang pangkas rambut yang banyak tersebar di sekitar masjdil Haram. Dengan 5-10 riyal (bisa ditawar) kita bisa minta dipotong habis atau tersisa 1 cm. Awas lho, jangan minta keramas, ongkosnya lain lagi.

Penanda Mulai Tawaf
Rumah kelahiran Nabi Muhammad saw saat ini digunakan sebagai tempat perpustakaan. Tidak jelas kondisi fisik bangunan sengaja, terkesan dibiarkan kurang terawat. Sedangkan rumah istri Nabi, Khadijah, sekarang menjadi kamar kecil jamaah.

Bekas Rumah Siti Khadijah (pelataran)

Istana Raja-raja merupakan bangunan megah menjulang tinggi curam yang terletak di sebelah timur masjidil Haram, berseberangan dengan bagian bangunan yang digunakan untuk Sa'i. Konon dulunya adalah tempat pemukiman kumuh.


Pelataran yang mengelilingi bangunan masjid merupakan ruang terbuka, digunakan pula untuk sholat bagi jamaah yang tidak kebagian di dalam.

Ma'la

Makam Ma'la merupakan pemakaman yang terbesar di Mekkah. Terletak agak jauh dari Masjidil Haram, ke arah utara 2 km. Melewati pasar Seng.
Pemakaman Umum Ma'la, Mekkah

Saat ini sekitar lokasi pasar Seng sudah diratakan digunakan untuk perluasan masjidil haram. Pusat pertokoan elektronik Attabiyah (tidak jauh dari Ma'la) memberikan harga yang lumayan murah.



Perpustakaan kota Mekkah merupakan salah satu obyek wisata sejarah yang jarang dilirik jamaah. Menurut pengakuan seorang jamaah yang pernah berkunjung kesana, setiap pengunjung akan diberi kenang-kenangan berupa potongan kecil-kecil kain kiswah, jubah yang digunakan sebagai penutup Ka'bah. Kiswah setiap tahun diganti dengan yang baru. Penggantian biasanya dilakukan menjelang hari Tasrik (10,11 dan 12 Dzulhijah).

Tsur

Bukit Tsur terletak diluar kota Mekkah, lebih kurang 30 menit perjalanan.
Jabal Tsur, Mekkah

Menjadi tempat ziarah karena di gua Tsur ini Nabi Muhammad diselamatkan oleh Allah swt dari perburuan orang kafir Quarish sebelum hijrah ke Madinah. Yaitu dengan cara menutupkan sarang laba-laba pada mulut gua yang di dalamnya bersembunyi Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar Assidiq.
Arofah
Padang Arofah 10 Dzulhijjah
Suasana dalam Tenda di Arofah

Tidak ada haji kucuali di padang Arafah. Jamaah harus melakukan wukuf disini yaitu bermalam dengan berihram (tidak boleh dilepas). Kegiatan utama jamaah adalah berdzikir dan merenung, sebagai simbol suasana di padang mashar, situasi yang akan ditemukan umat manusia nanti dihari kemudian.


Suasana di Arofah
Bendera Penanda

Untuk bermalam disediakan tenda dan kamar mandi dengan air yang cukup. Sekali lagi diperlukan ekstra kesabaran. Bus penjemput yang tidak datang tepat pada waktunya merupakan penyebabnya. Dapat dimaklumi karena hampir dua juta jamaah harus melakukan wukuf di hari yang sama di tempat yang sama. Dapat dibayangkan bagaimana suasana lalulintas yang terjadi. Tidak sedikit jamaah yang berjalan kaki dari Arafah menuju Musdalifah. Pengaturan tenda dibuat sedemikian rupa per benua dan masing-masing blok diberi nomor. Atas inisiatip masing-masing jamaah, KBIH memasang bendera dengan atribut daerah masing-masing untuk memudahkan jamaah kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan.
Yang Tidak Kebagian Tenda

Untuk makanan disediakan katering dari pengelola maktab. Kalau pingin beli makanan atau kopi panas juga tersedia.Penulis sempat menemui TKI yang berjualan kue cucur yang masih panas. Dengan 10 riyal untuk kopi panas dan 5 riyal untuk kue cucur

cukup untuk mengganjal perut di sore atau pagi hari. Tanggal 11 Dzulhijah bertepatan dengan hari Jumat, Pemerintah Kerajaan Saudi sudah mengumumkan bahwa tahun ini adalah hari Akbar. Tentu nya pahalanya lebih besar dari musim haji yang lain. Siang hari sholat Jumat dilakukan di dalam tenda. Ketua KBIH, pak H Hamdan memberi tausiah makna haji dalam implementasi kehidupan sehari-hari. Setelah selesai sholat kami semua untuk saling bersalaman dengan yang lain. Hampir semua jamaah menitikan airmata, sedih gembira bercampur menjadi satu.