Rabu, 20 Oktober 2010

Haji (1) Medinah

Ibadah haji merupakan suatu rangkaian ibadah yang mempunyai makna. Dimulai dengan pakaian ihram yaitu berupa selembar kain ihram berwarna putih, bermakna kesamaan derajat dalam beribadah dan kesederhanaan. Thawaf dimaknai sebagai mengharap ridho dari Allah swt atas segala perbuatan dan ibadah kita. Sai yaitu berlari kecil dimulai dari Sofa, dengan niat yang bersih dan diakhiri di Marwa, yang artinya sejahtera. Wukuf di Arafah, yaitu bermalam atau berhenti. Berhenti dari dari semua perbuatan dosa. Sedangkan melempar jumroh mengandung filosofi menjauhi setan yang menjadi penyebab manusia bergelimang dosa.

Rukun Islam yang kelima menjadi wajib jika kita mampu. Mampu dalam pengertian fisik-materi dan psikis. Sebab adakalanya kemampuan sudah ada, tetapi keberanian rendah. Hal ini masih jumpai pada orang-orang di sekitar kita. Kata kunci yang penulis berkali-kali alami adalah niatkan dengan tulus ikhlas, Insya Allah ada yang mendengar dan akan memberikan jalan untuk mencapai niatan itu. Pengalaman penulis, dua kali beribadah ke tanah suci dua kali mendapat kemudahan yang sangat berarti.

Labaik Alloh Huma Labaik....
Sebagai jamaah haji dalam program reguler tahun 2006-2007, cukup banyak pengalaman yang bisa menjadi ujian, cobaan dan sekaligus introspeksi diri sendiri. Selama empat puluh hari harus hidup bersama layaknya suatu keluarga. Waktu yang cukup untuk mengetahui bagaimana sifat egois, individual, tumpang tindih dengan sifat-sifat gotong royong, sabar dan pasrah.
Untuk kepergian haji yang perdana bergabung dengan Kelompok Bimbingan Ibadan Haji (KBIH) merupakan alternatif. Penulis bergabung dengan KBIH Babussalam (pimpinan H.Hamdan)tergabung dalam kloter 12 dari Kota Tangerang. Bersama dengan lima pasutri jamaah lain tergabung di grup 6. Anggota grup yaitu bp. Sumarsono II (ketua regu), bp.Hari Cahyono II, bp. Antoni, bp. Hendy II, ibu Wita. Pembimbing dari Depag adalah bp. H. Basuni, sedangkan dari KBIH adalah pak H. Ubaidilah. Secara tidak terencana dalam satu kloter bergabung juga teman satu kantor bu Purwani II (bp. Indro) dan pak M Sardjan (kloter lain).


Melalui kelompok ini calon jamaah akan diberi gambaran tentang proses, prosedur, kegiatan, kewajiban, larangan yang harus dilakukan sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan ibadah haji. Terutama bagi jamaah yang belum bepergian ke luar negeri. Konsekuensinya harus membayar ekstra lagi untuk persiapan manasik, wisata ziarah di Madinah dan Mekah.
Gelang Jamaah Haji Reguler 2007 Kloter 12
Persyaratan fisik memang prioritas, karena ibadan haji adalah ibadah fisik. Betapa tidak, jamaah harus berdesak-desak pada saat tawaf, melempar Jumroh di Mina atau aktifitas ibadah ke masjidil Haram di Mekah. Pada saat-saat tertentu harus menghadapi cuaca ekstrim. Vaksin meningitis harus dilakukan untuk mencegah penularan meningitis meningokokus antar jamaah haji yang berasal dari lebih dari 100 negara.
Kloter 12 Regu 6

Jika mempunyai penyakit bawaan harus disiapkan obat sendiri. Untuk penyakit ringan pihak Depag menyediakan obat generik tertentu. Konsumsi selama di Mekah menjadi tanggung jawab masing-masing jamaah, sedangkan selama di Madinah, Arafah dan Mina disediakan oleh Pemerintah (menjadi bagian dari ONH). Perangkat lain yang diberikan adalah koper, tas kecil, seragam, gelang logam tanda pengenal dan tentu saja pasport dan kartu kesehatan.

Keberangkatan jamaah dibagi menjadi dua gelombang. Pertama, jamaah langsung menuju ke Madinah. Setelah selama delapan hari, jamaah menuju ke Mekah dan pulang ke tanah air melalui Jeddah. Gelombang kedua, jamaah langsung menuju Mekah, melakukan aktifitas mabit, jumroh dan delapan hari menjelang kepulangan, jamaah menuju ke Madinah. Pulang ke tanah air melalui Madinah. Mana yang lebih nyaman, keduanya memberi keuntungan dan kita harus mensikapinya dengan pasrah dan penuh kesabaran.
 
Madinah
Menara Masjid Nabawi
Masjid Nabawi sebagi fokus utama selama kegiatan beribadah di Madinah. Utamanya adalah ibadab sholat fardhu selama 40 kali berturutan, tidak putus, sholat Arbain. Dan ini hanya bisa dilakukan minimum delapan hari. Seperti diketahui sholat di masjid ini mempunyai nilai yang lebih dibanding sholat ditempat, kecuali di masjidil Haram. Sangat wajar sekali jamaah selalu berlomba-lomba untuk tidak melewati sholat di luar masjid Nabawi. Intinya memperbanyak ibadah sholat di dalam masjid.
Suasana Ruang Terbuka Masjid Nabawi
Interior masjid Nabawi model klasik dengan warna krem, coklat berseling. Bangunan terdiri dari dua lantai seluas 165.000 m2 dan sanggup menampung 270.000 jamaah. Dengan halaman seluas 107.000 m2, secara keseluruhan akan dapat menampung sampai dengan sejuta jamaah.

Payung Raksasa Elektronik
Ciri lain dari bangunan masjid Nabawi adalah payung dan atap elektronik raksasa yang terpasang pada ruang terbuka di dalam masjid. Seusai as'ar atau menjelang magrib, payung elektronik akan menguncup, sedangkan atap akan menggeser menutup. Pada bulan Nopember - Desember cuaca sekitar kota Madinah cukup dingin dengan suhu antara 10-20 derajat dan angin berhembus cukup kencang,terutama pada pagi shubuh.

Makam Nabi Muhamad saw yang ditandai dengan adanya kubah hijau merupakan tempat yang mustajab untuk ibadah, Raudah. Memerlukan perjuangan dan sedikit keberuntungan untuk dapat sholat di sini.

Beberapa tempat wisata di sekitar kota Madinah. Padang Uhud, percetakan Al Qur'an, Jabal magnet, Baqi, masjid Quba, masjid Qiblatin,Kandaq. Wisata ziarah yang wajib yaitu ke padang Uhud dan percetakan mushaf Al Qur'an. Apabila mengingingkan ziarah ke tempat yang lain dapat menyewa taksi, jangan lupa tawar menawar dulu. Kami menginap di hotel Andalusia yang jaraknya selemparan batu dengan masjid Nabawi. Beruntung grup kami mendapat kamar di lantai 2, tidak perlu menggunakan lift untuk keluar dan masuk kamar. Pada musim haji semua hotel-hotel berbintang melebihi kapasitas standar.Untuk tipe standar yang biasa diisi dengan 2 tempat tidur, kali ini menjadi tiga atau empat kamar tidur. Dan ....dihuni dengan dua pasutri. Lucu...
-Jabal Rahma, suatu tempat yang dipercaya sebagai tempat pertemuan Nabi Adam as dan nabi Hawa as setelah diturunkan ke dunia di tempat yang berbeda. Terletak pada jarak 20-an km di utara Mekkah. selain itu melalui surat Al Maidah ayat 3, Allah swt berfirman bahwa Al Qur'an sudah diturunkan dengan sempurna untuk menjadi pedoman bagi umat manusia. Kenampakan yang menonjol pada daerah ini adanya tugu (setinggi 3 meter-an) berwarna putih pada bukit berbatu.
Jabal Rahmah

 
-Uhud merupakan padang tandus berupa lembah dan pegunungan yang terdiri dari batu tidak ada satupun tumbuhan. Di bagian lembah di bangun taman makam para syuhada perang Uhud dan ada juga masjid. Papan petunjuk tentang gugurnya para syuhada ditulis dalam berbagai bahasa, salah satu diantaranya bahasa Melayu. Seperti biasa ada gula ada semut, pedagang kurma, mainan anak made in China, buah2an dari Turki bertebaran di sepanajng jalan dan di tempat parkir-an.

Padang Uhud, 70 Syuhada Penghafal Al Qur'an gugur di Perang Uhud

Percetakan Al Qur'an, Madinah
-Percetakan Al Qur'an terbesar di Saudi Arabia berada di sini. Letaknya agak keluar kota. Setiap jamaah haji akan mendapatkan bingkisan Al Qur'an dari Raja terbitan percetakan ini. Jika menginginkan kenanga2an Al Qur'an tersedia show room dengan contoh2 dengan berbagai ukuran. Mulai harga 25 riyal sampai ratusan yang ukuran raksasa. Biasanya jamaah membeli Al Qur'an untuk diwakafkan di masjidil Haram.

Jabal Magnet, Jeddah
-Jabal Magnet mempunyai keunikan tersendiri. Di wilayah mempunyai medan magnet layaknya yang ada di kutub. Di daerah tertentu, mobil dalam posisi berhenti dan mesin mati, secara perlahan dan pasti akan berjalan mendekati bukit. Oleh penduduk sekitar,tempat ini juga digunakan sebagai sarana olahraga motor roda tiga.
Masjid Quba, Masjid Pertama yang dibangun Nabi

-Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali dibangun setelah Nabi hijrah dari Mekkah. Konon sholat di masjid ini pahalanya sama dengan sekali umroh. Berwarna putih dengan empat menara di empat penjuru bangunan menjulang tinggi sebagai ungkapan mohon ampun sekaligus takluk dan pasrah kepada penguasa alam semesta.

-Masjib Qiblatin mempunyai keunikan. Terdapat dua mihrab tempat imam berdiri sholat. Ke selatan menghadap Masjidil Haram dan ke arah utara menghadap ke Masjidil Aqsha. Seperti tercantum pada surat (2) Al Baqarah ayat ke-144,"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya"
Masjid Qiblatin, Madinah

-Kandaq. Dalam sejarahnya wilayah Kandaq merupakan lokasi peperangan antara kamum muslimin dengan penentangnya (Yahudi dan musrik Mekkah). Atas usulan Salman Al Farisi untuk pertama kali digunakan penggalian parit sebagai salah satu taktik perang. Peperangan fisik tidak terjadi karena adanya perpecahan kongsi diantara para musuh dan ini menimbulkan ketidakpercayaan diantara mereka.


Mekkah.
Jamaah yang akan masuk kota Mekkah harus dalam keadaan ber-ihram, yaitu hanya menggunakan selembar kain yang tidak berjahit bagi laki-laki dan jilbab bagi perempuan. Untuk menggunakan pakaian ihram ditetapkan di suatu tempat (miqad makani) tergantung dari mana jamaah mau masuk ke kota Mekkah. Bagi jamaah Indonesia, biasanya datang dari dua kota, Madinah bermiqad di Bir Ali (Dzul Hulaifah). Dan yang datang dari kota Jeddah di Yalamlam. Selama belum melakukan umroh, ihram tidka boleh dilepas. Biasanya jamaah mengurus kamar dan koper dan barang bawaan lain, baru melakukan umroh. Diawali dengan thawaf (mengelilingi Ka'bah), Sa'i (berlari kecil dari Sofa ke Marwah) dan diakhiri dengan tahalul (mencukur beberapa helai rambut).
Selama masa masih menggunakan pakaian ihram ada hal ini yang tidak disadari jamaah bapak-bapak. Karena ingin santai setelah menunaikan tawaf dan sa'i, sambil menunggu giliran tahalul, biasanya bapak-bapak duduk santai di lantai atau bersender di dinding. Secara nggak sadar mereka duduk sambil menekuk kaki, lupa bahwa mereka tidak menggunakan celana dalam. Dapat dibayangkan pemadangan apa yang terlihat oleh jamaah yang lain.

Maktab dan Sekitarnya
Jamaah reguler biasanya menempati flat-flat (maktab) yang memang hanya digunakan pada saat musim haji saja. Satu flat biasanya terdiri dari bangunan bertingkat 10 atau lebih sehingga mampu menampung sampai dengan 800-1000 jamaah (2 kloter). Kondisinya sederhana,kalau tidak boleh dikatakan buruk, satu kamar digunakan berlima atau berenam dengan tempat tidur tunggal. Kamar mandi digunakan bersamaan dengan jamaah penghuni kamar lain. Satu kamar mandi untuk 3-4 kamar. Water heater tersedia dan kondisi air lancar dan memenuhi standar. Walaupun kamar berlantai banyak, tetapi lift yang disediakan hanya sedikit. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menguntungkan sekali bagi jamaah yang menempati kamar di lantai tinggi, karena harus antri lift cukup lama untuk naik atau turun. Kami mendapat undian kamar di lantai dasar, beruntung tidak perlu antri lift. Lokasi maktab juga mempengaruhi kekuatan fisik seorang jamaah untuk beribadah ke masjidil Haram.

Maktab 58, Misfalah, Mekkah


Warung Nusantara di Misfalah, Mekkah
Misfalah merupakan lokasi yang tidak terlalu jauh (1,5 km) dengan masjidil Haram. Untuk mencapai masjidil Haram bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum yang tersebar di sekitar maktab. Dengan membayar 2 real per orang sopir angkutan minibus jenis L300 akan mengantar sampai didekat hotel Hotel yang bersebelahan dengan masjidil Haram. Tetapi mendekati hari tasrik (10-12 Dzulhijarh) sulit untuk menggunakan angkutan, karena macetnya luar biasa. Oh ya..untuk maktab yang lokasinya jauh (lebih 5 km) biasanya DepAg menyiapkan bus reguler khusus untuk angkutan jamaah dari dan ke masjidil Haram, gratis.
Bus Jamaah Haji dari Negara Rusia



Konsumsi dan makanan banyak tersebar di lokasi maktab. Perlu diketahui bahwa banyak sekali WNI yang bekerja di Saudi. Pada bulan-bulan haji, mereka menyiapkan waktu khusus untuk berjualan makan harian untuk jamaah. Mereka menggelar dagangan di emperan kaki lima di depan maktab, mulai setelah sholat Shubuh sampai waktu Dhuha. Berbagai makanan Indonesia tersedia,pecel, nasi kuning, kacang ijo, telur rebus/gorang dan lain. Untuk yang menginginkan warung makan juga tersedia di banyak tempat. Warung Nusantara, Pakistan, Afrika, India berjejer di sepanjang jalan. Kita tinggal memilih mana yang menjadi kesukaan.
Salah satu cara untuk mencoba kuliner manca negara. Harga tidak terlalu mahal. Dengan 5 real sudah memperoleh sepotong daging paha ayam dan kentang goreng dari restoran Pakistan.


Terowongan Sheik Amir, Misfalah

Keunikan lain dari kota Mekkah adalah bangunan yang memotong gunung batu terjal. Sehingga tidak jarang jamaah yang menempati lantai 10 melihat jendela samping atau belakang akan berhadapan dengan dinding batu curam. Jembatan flyover atau underpass banyak dibangun untuk mempermudah akses menuju dan ke masjidil Haram. Bahkan terowongan jalan banyak sekali ditemukan. Taman-taman banyak bertebaran di sekitar kota Mekkah, pun di sekitar Musdalifah.Di beberapa tempat strategis di bangun taman air terjun dan air muncrat yang memberi suasana yang sejuk di tengah-tengah udara terik yang cukup panas.

Kain Kafan Dijemur di Taman Umum, Misfalah


Jamaah Haji dari Rusia dengan Bus Rumah

Ada hal yang menarik yang ditemukan di sepanjang trotoar dan taman-taman. Terlihat jemuran kain panjang berwarna putih di gelar memanjang di pagar-pagar taman atau di gantung di pohon-pohon. Belakangan dari ibu mertua diketahui bahwa itu dilakukan oleh jamaah dari China yang mempunyai keyakinan bahwa kain putih yang dicuci dengan air zam-zam dan digunakan sebagai sebagai kain kafan untuk membungkus jenasah kelak jika meninggal. Cerita jamaah dari Rusia, mereka datang rombongan beberapa keluarga menggunakan bus butut dan memerlukan waktu berbulan-bulan dan ribuna kilometer untuk sampai ke Mekkah. Di dalam bus tersedia berbagai peralatan seperti layaknya sebuah rumah yang berjalan. Sebuah perjuangan yang maha berat dibandingkan dengan kita. Semoga perjuangan mereka mendapat imbalan haji yang mabrur dari Allah swt.

Tidak ada komentar: