Minggu, 17 Oktober 2010

Haji(4) Jeddah

 Jedah.

Sambil menunggu kepulangan ke tanah air, biasanya jamaah berbelanja oleh-oleh untuk sanak famili di tanah air. Bagi jamaahyang tinggal di Jakarta, lebih baik belanja oleh di tanah abang, selain tidak membebani bagasi, kualitas barang oleh-oleh tidak berbeda dengan yang ada di tanah air.

Sebelum kembali ke tanah air jamaah punya waktu semalam di Jeddah. Hal ini tidak disia-siakan oleh sebagian jemaah untuk berbelanja parfum, jam tangan dan oleh-oleh lain. Wisata jiarah yang perlu dikunjungi yaitu masjid apung, masjid Qishas dan bangunan-banguna kuno yang sengaja dilestarikan sebagai warisan budaya.
Bangunan Tua di Jeddah

Masjid mempunyai keunikan dibangun di tepi pantai laut Merah sehingga seperti terapung di atas air. Masjid Qishas merupakan tempat dilaksanakan hukuman qishas bagi pelaku kejahatan yang harus dihukum penggal kepala. Sedangkan bangunan-bangunan kuno dengan arsitektur antik khas bangsa Arab sengaja dibiarkan di tengah berdirinya bangunan modern dan menjulang tinggi

Masjid Qishas, Jeddah
 
Bandara King Abdul Azis, Jeddah
 

Bandara Jeddah khusus untuk jamaah haji menempati terminal khusus. Desain terminal berupa tenda seperti payung mengembang sangat cocok dengan suasana padang pasir. Sebagai ruang tunggu digelar karpet lebar dan kursi-kursi mengelilinginya.




Gendongan dan Bawaan Air Zamzam

Kamar Mandi dan Wudhu Jamaah Regular

Bangku-bangku berderet diletakan dalam ruang yang tidak luas , apalagi nyaman, untuk ditempati sebanyak 1 kloter (400 jamaah). Tidak ada lift atau eskalator untuk naik ke garbarata. Sehingga jamaah yang membawa tas jinjing berat atau gendongan terasa tersiksa untuk menuju ke atas. Namun karena sudah terbayang bakalan akan kembali ke rumah bertemu dengan keluarga tercinta, semua ketidaknyamanan  menjadi tidak terasa, berubah nikmat dan gembira.

Labaik Alloh huma labaik. Labaik Alloh huma Labaik.

Tidak ada komentar: